Jumat, 25 Oktober 2013

Dianggap Kemahalan, Orang Rusia Tak Tertarik Beli iPhone

Jika iPhone 5c kabarnya tidak begitu diminati, lain halnya dengan iPhone 5s. Smartphone terbaru Apple yang dilengkapi fingerprint sensor tersebut laku keras di berbagai negara, kecuali di Rusia.

Dalam beberapa pemberitaan Rusia memang disebut sebagai negara yang tidak tertarik pada iPhone. Opsel di Rusia bahkan sepakat untuk tidak memasarkan iPhone dan lebih memilih ponsel Android yang memang laku keras.Lalu bagaimana nasib iPhone 5c dan 5s di negara tersebut?

Laporan terbaru Bloomberg masih menyebutkan bahwa opsel Rusia belum tertarik memasarkan iPhone. Alasannya sederhana, publik Rusia masih menganggap harga iPhone terbaru terlalu mahal untuk kantong mereka meski Apple telah merilis "versi murah" iPhone 5c.

Di Rusia, iPhone 5c dipasarkan USD 160 lebih murah dibanding iPhone 5s. Meski lebih murah tetapi harga total iPhone 5c masih mendekati USD 800 per unit atau setara dengan rata-rata penghasilan orang Rusia per bulannya.

"Jika Apple benar-benar ingin bersaing dengan Samsung maka harga iPhone 5c harus lebih murah lagi. Harus diputuskan apa yang sebenarnya diinginkan Apple: untuk membuat produk global dan mendapatkan pangsa pasar di saat harga smartphone semakin murah, atau fokus membuat laba sebesar-besarnya," jelas Simon Baker, seorang analis IDC di Moskow.

Apa yang diungkap Baker ada benarnya mengingat salah satu sebab keengganan opsel di Rusia memasarkan iPhone adalah sedikitnya laba yang mereka peroleh. Di sisi lain Apple mematok harga yang sangat tinggi demi memenuhi profit margin pihaknya sendiri.

Dari berbagai alasan tersebut, tak heran jika di pemberitaan beberapa pekan lalu menyebutkan Nokia telah menjadi merek ponsel terlaris yang berhasil menggeser posisi Samsung di pasar smartphone Rusia. (ang/gop)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar