Petani bawang merah di Desa Mranggon Lawang, Kecamatan Dringu, Kabupaten
Probolinggo, terancam gagal panen. Sebab, tanaman bawang mereka
diserang hama ulat. Diperkirakan kerugian akan mencapai puluhan juta
rupiah.
Menurut Marsam, petani di Desa Mranggon Lawang, serangan
hama ulat tahun ini lebih ganas dibanding tahun sebelumnya. Banyak
petani yang gagal panen sehingga harus menanam ulang bawang merah.
"Serangan
hama ulat itu biasanya terjadi setiap kemarau mulai Juli. Tetapi, tahun
ini selama dua bulan hama ulat yang menyerang sangat besar sehingga
banyak petani yang susah," tuturnya kemarin.
Dia menuturkan,
dalam dua bulan ini sedikitnya tujuh petani mengalami gagal panen.
Sebagian di antara mereka hanya membiarkan sawahnya diserang hama.
Petani lain menanam ulang.
Marsam menyatakan, memang ada solusi
untuk serangan hama ulat itu, yakni dengan memberikan obat. Tetapi,
tidak semua petani mampu memberikan obat dalam dosis besar karena mahal.
Diperkirakan, kerugian karena gagal panen bawang merah tersebut
mencapai Rp 15 juta untuk setiap setengah hektare. (ags/jpn)
blognya keren ..
BalasHapussaya suka :)