Sabtu, 26 Oktober 2013

Muslim Tidak Kesulitan Beribadah di Singapura

REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Singapura dikenal sebagai negara sekuler.  Meskipun begitu, menjalankan syariat Islam di Negeri Singa bagi pemeluk agara Islam bukanlah hal yang sulit.  Demikian disampaikan Ketua Indonesian Muslim Association In Singapore (IMAS) Imanuddin Amril dalam pertemuan dengan Perhimpunan Baitul Maal Wat Tamwil Indonesia, pekan ini. "Alhamdulillah kita bisa menjalankan syariat," ujar Imanuddin.  Singapura, kata Imanuddin, juga mendukung keberadaan komunitas muslim di sana.  
Bentuk konkretnya adalah banyaknya masjid yang dikelola secara profesional.  "Kebanyakan muslim berasal dari penduduk lokal hingga pendatang, termasuk dari Indonesia," kata Imanuddin.
Khusus untuk penduduk Indonesia, Imanuddin mengakui kehidupannya tidak selega di Indonesia.  Secara khusus, yang harus dicermati adalah makanan dan minuman.  "Kita pastikan sertifikat logo halal dari MUIS (Majlis Ugama Islam Singapura)," ujar Imanuddin.  
Namun saat ini, jumlah restoran maupun produk semakin banyak yang menyadari pentingnya logo halal."Kita pun semakin tenang," kata Imanuddin.  
Lebih lanjut, pria yang telah bermukim di Singapura selama kurang lebih 10 tahun ini menyebut semakin lama tinggal di Singapura, dirinya semakin kerasan.  Berdasarkan data Kedutaan Besar Republik Indonesia untuk Singapura, tak kurang dari 200 ribu WNI berada di sini.  "Semakin lama semakin berbaur."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar