Rabu, 16 Oktober 2013

Ini Siasat Penjual Jika Hewan Kurban Tidak Laku

Hari Raya Idul Adha dimanfaatkan para pejual hewan kurban musiman untuk menawarkan hewan kurban kepada calon pembeli dengan harga yang kompetitif sesuai dengan kualitas dari hewan kurban tersebut. Namun bagaimana bila ada hewan kurban yang masih tersisa karena tidak laku dijual?
Abdul Khofur (46), salah satu penjual hewan kurban di Jalan Bangka Raya, Jakarta Selatan mengatakan bila ada hewan kurban miliknya yang tidak laku dijual, biasanya dia akan menitipkan hewan-hewan kurban tersebut di kampung halamannya di Tegal, Jawa Tengah untuk dipelihara atau diternakan kembali.
"Jadi saya bawa ke sana, saya titipkan lagi tetangga yang mau mengurus kambing atau sapi yang sisa itu," ujarnya saat ditemui Liputan6.com di Jakarta, Selasa (15/10/2013).
Pria yang sehari-hari membuka usaha warung makan ini menjelaskan, untuk penitipan ini biasanya ada dua sistem, yaitu dititipkan dengan biaya langsung atau dengan metode bagi hasil saat laku dijual nantinya.
"Kalau biaya itu biasanya ongkos titip dan perawatannya itu sebesar Rp 30 ribu per bulan. Tapi kalau bagi hasil, misalnya saat ini harga kambing Rp 2 juta, setelah titip kemudian laku dijual Rp 2,5 juta, nah untung Rp 500 ribu itu dibagi dua," jelasnya.
Namun hal berbeda dilakukan oleh Amrin (37) penjual hewan kurban di daerah Kemang, Jakarta Selatan. Dia mengaku bila hewan-hewan kurban tersebut tidak laku dijual untuk hari raya kurban, maka dia memilih untuk dijual kembali hewan tersebut ke pasar agar modalnya bisa kembali lagi.
"Kalau saya karena memang tidak tahu harus dikemanakan, jadi biasanya saya jual ke pasar. Hitung-hitung biar uang modalnya balik lagi, tapi cuma sedikit kok yang enggak laku, paling 1-2 kambing," tandasnya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar